TELAGA BIRU LOMBOK TIMUR Sebagai Tempat Wisata yang Menyenangkan
TELAGA
BIRU
Telaga
biru adalah salah satu destinasi wisata
yang berada di Lombok Timur, kecamatan Montong Gading, desa Perian, tepatnya di
dusun Gunung Paok. Dan Telaga Biru ini, mempunyai beberapa kelebihan yang unik
mulai dari ceritanya, tempatnya, dan warna airnya yang berbeda (biru) dari
telaga(bendungan) lainya.
Pertama dari segi history of Telaga
Biru itu tersebut. Pada zaman dahulu, pada tahun 1975 di temukan dua mata air yang
memiliki masing-masing besar lubang dan tempat yang berbeda. Pada lubang bagian
utara lebih kecil daripada dibagian selatan.
Dulu menurut Inaq peli, yang menemukan sumber mata air tersebut, dan
juga pernah tinggal di dekat mata air itu, katanya. Ukuran lubang sumber mata
air di bagian selatan lebih besar di bandingkan dengan bagian utara, sekiranya
lubang di bagian selatan itu, kita bisa memasukan seluruh badan kita.
Lalu, kepala warga dusun setempat,
tidak bertele-tele untuk mengajak warga untuk membendung mata air tersebut, di karnakan dapat memudahkan warga untuk di jadikan tempat pengambilan air,
dengan menggunakan bambu, demi kebutuhan para warga di dusun tersebut. Dan pada
akhirnya, para warga pergi untuk membendung mata air tersebut.Namun, ketika
sumber mata air tersebut sudah di bendung oleh para warga, sumber mata air ini
selalu mengalami kerusakan pada awal tahun, seperti longsor dan lain
sebagainya. Namun warga tidak pernah mengeluh untuk terus memperbaikinya dan
pada tiga tahun terakhir, para warga mulai curiga dengan bendungan yang mereka
buat yang tak kunjung bertahan lama dan pada akhirnya warga mengundang
dukun(orang pintar) untuk memberikan doa-doa agar bendungan tersebut bisa
bertahan lama dan kokoh, dan orang pintar tersebut menginginkan satu kambing
betina sebagai tumbal untuk di sembelih di tempat sumber mata air tersebut. Namun,
bendungan tersebut tetap saja mengalami kerusakan, hanya bertahan sekitar 2
tahun. Namun, warga setempat terus
mencarikan orang yang lebih pintar. Dan tak lama kemudian warga setempat
menemukan orang yang di anggap lebih pintar dari sebelumnya. Orang pintar ini,
juga menginginkan kambing jantan untuk di jadikan sebagi tumbal untuk di
sembelih di tempat sumber mata air tersebut. Namun, bendungan itu tetap
mengalami kerusakan pada 5 tahun terakhir. Para warga tidak pernah merasa jenuh
untuk mencarikan orang yang lebih pintar lagi untuk memberikan doa untuk
memperkokoh bendungan itu, di karnakan itu adalah satu satunya sumber mata air
yang dapat di gunakan oleh warga setempat yakni dusun Gunung Paok tersebut.
Akhirnya tak lama kemudian sekitar beberapa bulan kemudian warga dapat menemukan orang yang di katakan pintar untuk memberikan
doa untuk menguatkan bendungan tersebut. akhirnya orang pintar ini melihat
lokasi yang ada di tempat itu, dan orang pintar itu berkata “Di tempat ini, tempat
rumah para jin dan sekaligus tempat ibadahnya, saya hanya bisa menyuruh para penghuni di tempat ini untuk
pindah” kata orang pintar itu. dia hanya menyarankan warga untuk membawa satu
ekor ayam untuk di sembelih di tempat sumber mata air tersebut, dan setelah orang
pintar itu melakukan ritual dari tahun 1985 sampai saat ini bendungan tersebut
tetap kokoh dan kuat, Para sesepuh dan warga yang menyalurkan air dari Telaga
Biru itu tersebut selalu mengadakan ritual (nyelametan). Biasanya, di lakukan
dua kali dalam satu tahun, Awal bulan dan pertengahan, biasanya pada bulan
Juni, Juli dan Agustus, dan bendungan tersebut juga mempunyai keunikan dengan
warna airnya yang biru, di karenakan, sumber mata air selatan dan utara yang
berkolaborasi dan pantulan cahaya antara air, pepohonan, dan lumut yang ada
dalam Telaga Biru tersebut, sehingga membentuk warna air yang biru, dan jika
kita mencoba memindahkan air tersebut ke tempat yang lain, maka warna air
tersebut bukan biru lagi tapi melainkan agak ke putih-putihan, tidak jernih
seperti air yang biasa di ambil dari mata air lainya. telaga biru ini mempunyai
mitos dari para sesepuh masyarakat setempat, bahwa sering kali ada orang yang
menemukan ikan tuna berwarna hitam, mata merah, berkalung ijuk (Aren) dan banyak
juga para warga yang telah menemukan ikan tuna tersebut, mulai dari orang yang
sering memancing, dan orang yang
mengambil lumut di telaga biru tersebut untuk di jadikan umpan ikan. Dia telah
menemukan ikan tuna tersebut namun itu mungkin hanya mitos saja. Bisa saja kita
menemukan ikan tuna tersebut karna bisa kita lihat dari segi sejarahnya yang
sangat mistis.
Wkwkwk 1985
ReplyDeleteKolaborasi dua mata air ??
Kolaborasi lumutnya mungkin yg membuat biru 😂😂😂😂
Haha bisa jadi jugak
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTingkatkan
ReplyDeleteThanks...
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteMantap
ReplyDeleteThanks for your support
ReplyDeleteGas full.. rem full
ReplyDelete